Stabilitas adalah keseimbangan dari kapal, merupakan sifat atau kecenderungan dari sebuah kapal untuk kembali kepada kedudukan semula setelah mendapat senget (kemiringan) yang disebabkan oleh gaya - gaya dari luar (Rubianto, 1996).
Stabilitas statis adalah stabilitas kapal pada saat diam yang terdiri dari stabilitas melintang, tegak, membujur. Untuk mempelajari stabilitas maka harus memahami titik - titik penting pada stabilitas.
Titik ”G”
Titik berat (center of gravity) dikenal dengan titik G dari sebuah kapal, merupakan titik tangkap dari semua gaya - gaya yang menekan ke bawah terhadap kapal. Letak titik G ini di kapal dapat diketahui dengan meninjau semua pembagian bobot di kapal, makin banyak bobot yang diletakkan di bagian atas maka makin tinggilah letak titik G nya.
Secara definisi titik berat (G) adalah titik tangkap dari semua gaya – gaya yang bekerja kebawah. Letak titik G pada kapal kosong ditentukan oleh hasil percobaan stabilitas. Perlu diketahui bahwa, letak titik G tergantung dari pada pembagian berat dikapal. Jadi selama tidak ada berat yang di geser, titik G tidak akan berubah walaupun kapal oleng atau mengangguk.
Titik ” B” kapal
Ttitk apung (center of buoyance) diikenal dengan titik B dari sebuah kapal, merupakan titik tangkap dari resultan gaya - gaya yang menekan tegak keatas dari bagian kapal yang terbenam dalam air. Titik tangkap B bukanlah merupakan suatu titik yang tetap, akan tetapi akan berpindah - pindah oleh adanya perubahan sarat dari kapal.
Dalam stabilitas kapal, titik B inilah yang menyebabkan kapal mampu untuk tegak kembali setelah mengalami senget. Letak titik B tergantung dari besarnya senget kapal ( bila senget berubah maka letak titik B akan berubah / berpindah. Bila kapal menyenget titik B akan berpindah kesisi yang rendah.
Gaya yang bekarja pada titik B selalu tegak lurus keatasBesarnya gaya apung adalah sama dengan displacement kapalTitik ”M” Kapal
Titik Metecenter ( M ) adalah sebuah titik yang tidak boleh dilampui oleh titik ”G” agar stabilitas kapal positif. Titik M juga merupakan titik pusat olengan kapal.
Pada sudut miring kecil (kurang dari 15°) letak titik M dianggap sebuah titik tetap, namun pada sudut miring besar titik M tadi berubah - ubah kedudukannya.
Menurut Hind (1967), titik - titik penting dalam stabilitas Kapal antara lain adalah titik berat (G), titik apung (B) dan titik M.
Arial, Helvetica, sans-serif;">
Pasangan dua buah gaya tersebut merupakan sebuah KOPEL dengan lengan GZ yang akan menegakkan kapal kembali keposisi semula setelah pengaruh gaya yang memiringkan kapal tidak bekerja lagi.
Jarak antara lunas kapal dengan titik ”G” dinyatakan dalam KG (VCG)
Jarak antara lunas kapal dengan titik ”B” dinyatakan dalam KB (VCB)
Jarak antara lunas kapal dengan titik ”M” dinyatakan dalam KM
KM = KB + BM
KM = KG + GM
- Definisi dari Heel adalah kemiringan kapal yang disebabkan karena pengaruh gaya dari luar. contoh : ombak, angin.
- Definisi Dari List adalah kemiringan kapal yang disebabkan karena gaya dari dalam kapal. contoh : pergeseran muatan, pemuatan dan pembongkaran yang tidak seimbang antara sisi kiri dan sisi kanan, pemakaian bahan bakar, air tawar, ballas pada salah satu sisi kapal.
Kemiringan kapal akibat pengaruh gaya dari luar
Pada saat kapal miring karena pengaruh gaya dari luar maka letak titik G akan tetap sedangkan letak titik B akan berpindah karena adanya perubahan bentuk pada bagian badan kapal yang terbenam.
Pergeseran titik B ke B1 akan searah dan sejajar dengan perpindahan dari berat cairan (g) ke (g1)
v = volume dari kepindahan air
V = Volume displacement kapal
Dari gambar dapat dilihat adanya gaya sepasang sejajar yang besarnya sama dan arahnya berlawanan yaitu gaya ”G” yang bekerja tegak lurus kebawah dan gaya ”B” yang bekerja tegak lurus keatas.
KOPEL tersebut disebut moment penegak (righting moment) dengan lengan GZ (righting arm). GZ merupakan jarak horizontal antara gaya yang melalui titik “G” dan titik “B”. Besarnya moment penegak (righting moment) dirumuskan sbb :
Jadi stabilitas kapal dipengaruhi oleh Displacement dan GZ nya
Nilai GZ ini akan berubah ubah seiring dengan sudut senget sebuah kapal disebabkan titik B kapal semakin bergerak menjauh dari center line sehingga pada sudut kemiringan yang berbeda nilai GZ akan berubah.
Gambar Diagram Sebagai Berikut :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar