Prinsip Dasar Memuat dan Istilah Pada Mua
PRINSIP – PRINSIP PEMUATAN
- Melindungi kapal
- Melindungi muatan
- Melindungi ADK dan buruh
- Pemanfaatan ruang muat secara maksimal/full and down
- Pemuatan secara sistematis ( cepat dan teratur ).
1. Melindungi kapal
Pembagian muatan secara vertical (Apabila muatan dipusatkan diatas, stabilitas kapal akan kecil mengakibatkan kapal LANGSAR ( tender ).
- Apabila muatan dipusatkan dibawah, stabilitas kapal besar dan mengakibatkan kapal KAKU( Stiff ).
Pembagian muatan secara longitudinal ( membujur )
- Menyangkut masalah Trim ( perbedaan sarat / draft depan dan belakang )
- Mencegah terjadinya HONGGING : apabila muatan dipusatkan pada ujung – ujung kapal ( palka depan dan palka belakang ) dan SANGGING : apabila muatan dipusatkan ditengah kapal ( palka tengah )
Pembagian muatan secara transversal ( melintang )
- Mencegah kemiringan kapal. Apabila muatan banyak dilambung kanan, kapal akan miring ke kanan dan sebaliknya.
Deck load capacity terutama untuk tween deck
- Kemampuan geladak untuk menyangga muatan ( DLC = Deck Load Capacity ) terutama untuk geladak antara ( tween deck )
2. Melindungi muatan
Melindungi kapal dari :
- Penanganan muatan
- Pengaruh keringat kapal
- Pengaruh muatan lain
- Pengaruh gesekan dengan kulit kapal
- Pengaruh gesekan dengan muatan lain
- Pengaruh kebocoran muatan
- Pencurian
- Untuk dapat melindungi muatan dengan sebaik mungkin, dilakukan dengan
- Pemisah muatan yang sempurna
- Penerapan ( dunage ) yang tepat sesuai dengan jenis muatannya.
3. Melindungi ABK dan buruh
- Melindungi ABK dan buruh dapat dilakukan dengan melengkapi alat – alat bongkar muat yang sesuai dengan standard an sesuai dengan jenis muatan yang dibongkar / dimuat serta melengkapi ABK dan burh dengan alat keselamatan.
4. Pemanfaatan ruang muat secara maksimal / full and down
- Dengan memuat secara maksimal sesuai kapasitas ruang muat adalah untuk membuat Broken Strowage yang sekecil mungkin .
- Penggunaan Tiller cargo
- Perencanaan ruang muatan yang tepat, pemilihan ruang muat sesuai dengan muatannya
5. Pemuatan secara sistematis
Untuk melindungi muatan dengan mencegah terjadinya :
- Long Hatch
- Over carriage
- Over stowage
DAFTAR ISTILAH / PENGERTIAN DALAM MUATAN
- Optional cargo = muatan yang memiliki lebih dari satu pelabuhan bongkar dan menunggu keputusan shipper, misalnya : tanjung perak / singapore / Tokyo
- Delicate cargo = muatan yang peka terhadap bau – bauan.
- Filler cargo = muatan yang dipakai untuk mengisi ruangan yang tidak bisa dipakai ( mengisi broken stowage ).
- Heavy lift cargo = muatan berat, yaitu muatan yang beratnya melebihi kemampuan daya angkat boom / derrick kapal.
- Odorus cargo = muatan yang mengeluarkan baud an dapat merusak muatan lain karena baunya.
- Longlength cargo = muatan yang panjangnya, melebihi panjang mulut palka (hatch coaming).
- Refrigerated cargo = muatan dingin, muatan yang memerlukan ruangan khusus pendingin.
- Transshipment cargo = muatan yang dipindahkan ke kapal lain.
- Dangerous cargo = muatan berbahaya,
muatan yang sifatnya membahayakan kapal, isi dan para ABK.
Ad valorem cargo = muatan yang berharga / bernilai tinggi.
Back freight = pembayaran kembali kepada kapal, karena kapal membawa kembali muatan ke pelabuhan asalnya.
Dead freight = uang yang harus dibayarkan kepada kapal karena satu pihak tidak menepati janji untuk memuai kapal dengan muatan penuh.
Surchange = uang tambahan dari freight rate oleh karena ukuran / berat muatan melebihi ukuran yang ditentukan.
Constructive total loss = kapal satu muatan yang s=rusak, dimana biaya untuk menyelamatkan atau memperbaiki akan melebihi nilai harga muatan / kapal tersebut.
Deadweight factor= perbendingan antara is ruang muatan dan daya angkut muatan kapal tersebut.
Demmurage = uang yang harus dibayarkan oleh pencharter karena muat bongkar melebihi laydays yang tercantum didalam charter party.
General average = perbandingan pengorbanan dari semua pihak yang berkepentingan sesuai dengan nilai dari barang yang dimilikinya, pada waktu sejumlah barang muatan dikorbankan untuk menyelamatkan kapal dan muatan lainnya dari suatu bahaya.
Indispute = suatu keadaan dimana terjadi perbedaan jumlah muatan antara keadaan sebenarnya dan data didalam dokumen.
Revenue ton = suatu ukuran untuk menentukan freight ( uang tambang ), pertimbangan antara berat dan volume barang.
Measurement ton = suatu ukuran muatan yang perhitungan 1 measurement ton sama dengan 40 oft.
Marko = selisih antara berat muatan yang dimuat dan dibongkar.
Flenzen = muatan yang datangnya terlambat pada saat akan berangkat, sehingga belum ditempatkan di palka dengan baik ( temporary stowage ).
Over carriage cargo = keadaan dimana suatu muatan terbawa melewati pelabuhan bongkarnya, karena kelalaian dalam membongkar.
Over stowage cargo = keadaan dimana suatu muatan akan dibongkar berada di bagian bawah dari muatan pelabuhan berikutnya.
Long hatch = keterlambatan muat bongkar, karena terlambat di salah satu palka.
Shortlanded cargo = jumlah muatan yang dibongkar kurang dari yang sebenarnya disebut ‘ shortlanded indispute’, lawannya overlanded.
Claim = tuntutan ganti rugi yang diajukan oleh penerima barang, karena barangnya rusak, kurang.
Tracer = pengusutan terhadap muatan – muatan yang rusak atau hilang / kurang, dengan cara menghubungi kapal dan pelabuhan – pelabuhan lain yang disinggahi.
Cargo outturn report = laporan hasil kegiatan muat bongkar barang di pelabuhan.
Full and down = suatu keadaan dimana kapal dimuati hingga seluruh ruang muat penuh dan mencapai sarat maximum yang diijinkan.
Stowage factor = adalah jumlah ruangan dalam cuft atau cbm yang digunakan untuk memadat muatan seberat 1 ton.
Capacity plan = adalah bagian kapal yang berisi data – data tentang kapasitas ruang muat, daya angkut, ukuran palka dan tangki, deadweight seale, free board, letak titik berat palka / tangki dll.
Deck load capacity = adalah kemampuan sebuah geladak untuk menahan beban muatan diatasnya, dinyatakan dalam ton / m2 atau lbs / ft2.
Container stack load = kemampuan geladak ( 4 sepatu container ) untuk menahan berat container yang ditempatkan diatasnya.
CY ( container yard ) = lapangan penumpukan container dimana container disusun rapi memakai top leader atau side loader secara berbaris.
CFS ( container freight station ) = tempat dimana muatan dimuat ke dalam container ( stuffing ) atau muatan dikeluarkan dari container ( stripping ).
TEU ( twenty feet equivalent unit ) = unit padanan petikemas ukuran 20 kaki, missal cont 20’ = 1 teu dan 1 cont 40’ = 2 teu’s.
Lash = lighter aboard ship, adalah jenis kapal yang mampu mengangkut muatan berupa lighters ( tongkang = barges ).
OBO = oil bulk ore, kapal pengangkut minyak sekaligus biji besi.
VLCC ( very large crude carrier ) = kapal tanker pengangkut minyak mentah ukuran besar.
Vlcc ( ultra large crude carrier ) = kapal tanker pengangkut minyak mentah ukuran sangat besar.
Roro ( roll on roll of ) = jenis kapal yang dilengkapi dengan ramp ( jembatan = jalan ) untuk kendaraan msauk / keluar kapal langsung ke dermaga.
SWL ( safety working load ) = keamanan muat dari peralatan muat bongkar dikapal sesuai certificate yang dimilikinya.
FCL ( less than container load ) = container yang berisi muatan untuk satu tujuan (consignee)
LCL ( less than container load ) = container yang berisi muatan lebih dari satu tujuan.
Gang hour = kemampuan buruh dalam muat bongkar setiap jamnya.
Ullage = jarak tegak dari permukaan cairan didalam tangki hingga tank top ( lawannya innage = sounding ).
Thievage = prosentase air didalam muatan cair dalam tangki ( misalnya latex, palm oil ).
Cargo stowage plan = suatu bagan kapal dimana muatan ditempatkan, dilengkapi data tujuan / jumlah / berat muatan serta pelabuhan muatnya masing – masing.
Container bay plan = suatu bagan penempatan container didalam palka dan diatas geladak, dengan urutan bay ganjil / genap dihitung dari depan, row ganjil / genap dihitung dari tengah dan dilihat dari belakang, tier in holddan on deck
Lanjut Membaca Istilah Bongkar Muat di Pelabuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar